Ban merupakan komponen vital bagi kendaraan. Kehadirannya membuat perjalanan terasa lebih halus dan nyaman.
Rasa mual pun terhindari.
Para produsen ban berlomba menawarkan teknologi terbaru bagi pemilik kendaraan. Semakin bagus kualitas dan tingkat kenyamanan yang dihasilkan, pastinya semakin diincar pembeli.
Mengapa terbuat dari karet?
Karet adalah bahan lunak yang mudah disadap dari pohon yang bernama sama, pohon karet. Sifat karet lentur dan bisa kembali ke bentuk semula dengan cepat.
Inilah alasan utama mengapa ban terbuat dari bahan ini.
Ban memiliki permukaan yang selalu bergesekan dengan permukaan jalan, baik itu jalan mulus, bergelombang ataupun penuh lubang menganga.
Ban harus bisa bertarung disegala kondisi.
Ketika tiba-tiba membentur batu, ban harus segera kembali ke bentuk semula, bentuk bundarnya. Sehingga tetap enak diajak jalan-jalan.
Jika ban tidak bisa kembali ke bentuk awal, permukaannya akan compeng, tidak bundar lagi.
Hasilnya apa?
Perjalanan kurang menyenangkan.
Ketika permukaan jalan bersentuhan dengan bentuk ban yang compeng, pasti menimbulkan hentakan yang bisa membuat penumpang kaget.
Ketika putaran cepat, semakin seringlah mereka terkaget-kaget.
Nah...
Untuk menghindarinya, dibuatlah ban dari karet yang cepat kembali ke bentuk asalnya walaupun baru saja ditonjok batu atau benda keras lainnya.
Adakah alasan lain?
Ada dong!!!
Ban karet membuat perjalanan lebih senyap jika dibanding ban dari material lain. Karet sangat akur dengan aspal.
Mereka berdamai.
Sehingga perjalanan tidak ribut. Penumpang di dalam mobil pun tidak merasakan keriuhan akibat gesekan ban dan jalan.
Setuju kan??
Terus, alasan lagi satu...
Kendaraan bisa melaju lebih cepat.
Nah...
Kelenturan ban sangat penting.
Jika saja ban itu keras, kurang lentur, memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi pasti dihindari.
Itu berbahaya.
Goncangan keras pasti dialami penumpang, bahkan kendaraan bisa terpental karena benturan dengan jalan sangat keras.
Jadi...
Alasan mengapa ban terbuat dari karet adalah :
- Ban lebih lentur dan tidak cepat rusak ketika berbenturan dengan benda keras lain
- Perjalanan lebih senyap
- Kecepatan kendaraan bisa lebih tinggi.
- Meredam getaran dengan baik
- Bisa didaur ulang
Karet masih mendominasi dunia per-ban-nan. Belum ada material lain yang mampu menyaingi kemampuannya.
Tapi teknologi terus berkembang lho...
Mungkin ke depan akan ada material baru yang lebih powerful dari karet.
Pertama kali terbuat dari kayu
Kelemahan dari penggunaan kayu adalah :
- Pertama berisik
- dan kedua kurang kuat menahan beban.
Karena berisik, roda kayu ini dilapisi dengan karet. Rodapun berjalan lebih kalem dan tidak ribut. Perjalanan lebih enak.
Ban untuk keperluan kendaraan
Roda kayu memiliki kelemahan yang tidak bisa digunakan pada kendaraan bermesin. Cepat rusak dan tidak tahan benturan.
Akhirnya dikembangkanlah ban.
Ban dibantu dengan angin melindungi roda atau velg metal, sehingga berkendara bisa lebih cepat, aman dan tidak berisik.
Kalau dulu, ban dilengkapi dengan ban dalam yang bertugas menjaga udara agar tidak kabur dari dalam.
Tapi sekarang, keberadaan ban dalam mulai ditinggalkan.
Orang beralih ke teknologi lebih keren, ban tubeless.
Tubeless artinya tanpa ban dalam.
Ban seperti ini lebih aman dan awet.
Mengapa?
Ban tubeless jika bocor masih bisa bertahan beberapa jam lagi, tidak langsung gembos seperti ban dalam.
Ban dalam ketika bocor, langsung ambles
Kempes.
Kitapun tidak bisa melaju, harus ditambal dulu.
Ban tubeless lebih pengertian, jika bocor ia tidak langsung kehilangan angin. Kemampuan unik inilah yang dilirik pengguna kendaraan.
Apalagi ditambahi cairan anti bocor, tambah mantap.
Melalui pertunjukkan sulap di bengkel motor, saya melihat bagaimana kerja ajaib cairan ini. Ban yang sudah diisi cairan ini ditusuk paku besi.
Lalu dicabut.
Tidak bocor lho.
Ban anteng-anteng saja.
Normal.
Karena itulah saya selalu menggunakan cairan anti bocor di motor, mengingat motor selalu diajak keluyuran mengincar rejeki dari pagi sampai malam.
Biar aman!!
Baca juga ya :
Post a Comment for "Alasan Mengapa Ban Terbuat Dari Karet"