Jenis-jenis Bencana Alam di Dunia

Bencana alam adalah musibah yang disebabkan oleh alam. Alam dengan kekuatannya yang tidak terkira, menghadirkan kerusakan bagi kehidupan di bumi.


Sering diberitakan kalau di suatu tempat telah terjadi bencana alam. Masyarakat di sekitarnya harus mengungsi dan meninggalkan rumahnya.

Ya.
Skala kerusakan akibat bencana alam umumnya besar dan meliputi daerah luas. Pemerintah pun sudah membentuk badan yang cakap mengurus kejadian ini untuk mempercepat pemulihan.

Jenis bencana alam

Ada beberapa jenis bencana alam yang umum kita kenal dan akan dijelaskan satu per satu di bawah ini.
Jenis bencana alamnya seperti :
  • Gunung meletus
  • Gempa bumi
  • Tsunami
  • Tanah longsor
  • Banjir
  • Kebakaran hutan
  • Tornado atau puting beliung

1. Gunung meletus

Indonesia memiliki banyak gunung api aktif yang meletus dengan periode tertentu.  Mulai dari Sumatra, Jawa, Bali dan lainnya.

Beberapa gunung yang masih aktif antara lain :
  • Gunung Semeru (Jawa Timur)
  • Gunung Bromo (Jawa Timur)
  • Gunung Sinabung (Sumatra Utara)
  • Gunung Merapi (Jawa Tengah/Yogyakarta)
  • Gunung Agung (Bali)

Merapi termasuk gunung yang meletus lebih sering dibanding gunung lain. Saat letusannya, mengepul awan panas, yang membuat warga di sekitarnya harus mengungsi. 

Awan panas ini berakibat fatal, suhu panasnya mampu menghanguskan apapun yang dilalui, termasuk manusia.

Tidak sedikit hewan ternak yang mati karena tidak sempat diselamatkan. Begitu juga dengan tanaman pertanian yang sudah ditanam, tidak bisa panen.


2. Gempa Bumi

Kemunculannya tidak bisa diprediksi, entah itu siang atau malam, gempa bumi langsung menggoncang tanah, bahkan menghancurkan bangunan.

Masih ingat dengan kejadian di Palu?
Gempa di sana sampai membuat tanah bergerak layaknya aliran sungai. Fenomena ini dikenal dengan "likuifaksi".

Rumah, mobil dan benda lain di atasnya ikut terbawa arus aliran tanah. Kerugian yang diderita warga sangat luar biasa.

Beberapa daerah di Indonesia yang rawan gempa antara lain Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara. Adanya jalur sirkum pegunungan dan pertemuan lempeng bumi membuat daerah-daerah ini pasti digoyang gempa.


3. Tsunami

Saat gempa bumi berpusat di laut disertai kekuatan tingginya, air laut bergejolak dan bergerak ke darat. Inilah tsunami.

Pernah terjadi di Aceh yang skala kerusakannya sangat besar.


Dari cerita-cerita penduduk di sana, gelombang air lautnya sangat tinggi. Alirannya menyapu berbagai benda yang dilalui dan merenggut banyak korban jiwa.

Negara lain yang sering mengalami tsunami adalah Jepang. Kejadian terbaru tahun 2011, saat tsunami besar menghantam beberapa wilayahnya dan mengakibatkan kerugian sangat besar. 


4. Tanah longsor

Daerah dataran tinggi rentan mengalami tanah longsor. Apalagi saat musim hujan, jatuhan air deras mampu mengurangi kekuatan tanah dan akhirnya terjun bebas dalam jumlah besar.

Longsoran tanahnya mampu merusak bangunan bahkan merenggut nyawa mereka yang tidak tahu.

Selain hujan, faktor lain yang memicu peristiwa ini adalah penggundulan lahan. 

Lahan tinggi tanpa tanaman rawan longsor. Tanaman mampu bertindak sebagai pelindung tanah. Air yang jatuh tidak langsung meluncur bebas ke bawah, melainkan ditahan oleh akar-akarnya, mempunyai waktu merasuk ke tanah dan akhirnya mencegah air melemahkan tanah.


5. Banjir

Saat hujan giat-giatnya mencurahkan air ke tanah, turun dalam waktu lama, bisa saja terjadi banjir. Bencana ini sering kita lihat.

Bahkan daerah yang sebelumnya tidak pernah diserang, tiba-tiba digeruduk air dalam jumlah besar. Apapun yang dilalui banjir, rusak.
Benda-benda di sepanjang alirannya terbawa dan terseret.


Banjir bisa disebabkan oleh :
  • Kapasitas hujan terlalu besar
  • Selokan tidak memadai
  • Sampah menyumbat saluran air
  • Penebangan hutan tanpa perhitungan
Kita, sebagai warga masyarakat, harus berpartisipasi demi mencegah banjir datang. Caranya dengan membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan ataupun menanam banyak pohon daripada memotongnya.


6. Kebakaran hutan

Saat disatu daerah mengalami banjir karena hujan deras, di belahan lain dunia terjadi kebakaran hutan karena suhu panasnya.

Suhu panas, kering dan angin kencang membuat pepohonan bergesekan keras. Percikan api timbul dan membesar dengan cepat.
Kebakaran hutan tidak terelakkan lagi.

Di Amerika misalnya, ada petugas yang khusus mengecek kondisi pohon di hutan. Jika sudah tua dan berpotensi sebagai pemicu api, pohon itu harus ditebang.
Mereka berusaha mencegah bencana ini dengan tindakan preventif yang intens.


7. Tornado atau puting beliung

Istilah tornado lebih umum di Amerika. Negara ini memang selalu diserang tornado yang datang dengan level berbeda-beda.


Jika tornadonya kencang, rumah hancur tidak berdaya, mencabut pohon, merusak mobil dan melahap apapun yang dilalui. Rata-rata warga di sana mempunyai bunker sebagai tempat perlindungan jika angin ini muncul.

Kalau di Indonesia kita lebih menyebut puting beliung. Di beberapa daerah pernah mengalami kejadian ini. Rumah rusak dan menghambat kegiatan masyarakat.

Tetap waspada

Beberapa bencana alam memang bisa diketahui datangnya. Misalnya Tornado atau badai, badan tertentu sudah tahu gejala-gejalanya dan memberikan peringatan kepada masyarakat untuk mengungsi atau berlindung di tempat tertentu.


Gunung meletus juga sama.
Pergerakan atau aktivitas di dalam gunung bisa diprediksi dengan bantuan alat khusus, seismograf, dan mampu memberikan peringatan kepada warga sekitar.

Sedangkan bencana seperti gempa dan banjir memang susah diprediksi.

Karena itu kita harus tetap waspada dan saling mengingatkan jika sesuatu akan terjadi. Kerjasama yang baik antar warga mampu mengurangi kerugian.


Baca juga ya :

2 comments for "Jenis-jenis Bencana Alam di Dunia"

  1. tetap waspada, saya setuju banget
    Mungkin indonesia yang jarang hanya angin puting beliung ya
    kalau saya pernah ngalami gempa atau gunung meletus, gunung merapi jogja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Benar mas. Biasanya di musim hujang, puting beliung mengganas. Rumah bisa hancur dibuatnya.

      Delete